
Jabal Tsur merupakan salah satu tempat yang memiliki nilai sejarah penting dalam perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Gunung ini terletak di sebelah selatan Makkah, sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram. Puncaknya mencapai ketinggian sekitar 750 meter di atas permukaan laut, dan di dalamnya terdapat Gua Tsur, tempat di mana Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berlindung saat melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah.
Peristiwa yang paling terkenal terkait Jabal Tsur adalah saat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur. Hijrah adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, di mana Nabi Muhammad SAW meninggalkan Makkah untuk menuju Madinah pada tahun 622 Masehi. Keputusan untuk hijrah diambil setelah kaum Quraisy Makkah semakin menekan dan mengancam keselamatan Nabi dan para pengikutnya.
Dalam perjalanan hijrah, Nabi Muhammad dan Abu Bakar tiba di Gua Tsur untuk menghindari pengejaran dari kaum Quraisy. Mereka tinggal di dalam gua tersebut selama tiga hari. Pada saat itu, kaum Quraisy telah mengerahkan pasukan untuk menangkap Nabi dan menghalangi rencana hijrah. Mereka bahkan mencapai mulut gua, tetapi tidak berhasil menemukan Nabi dan Abu Bakar. Allah SWT memberikan perlindungan kepada mereka dengan mengirimkan seekor laba-laba yang membuat jaring di mulut gua dan seekor burung yang bersarang di sana. Melihat tanda-tanda ini, kaum Quraisy beranggapan bahwa tidak ada orang yang masuk ke dalam gua tersebut.
Kisah ini juga diabadikan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah At-Taubah ayat 40. Allah SWT berfirman:
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrik Mekah) mengusirnya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.’ Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantunya dengan tentara (malaikat) yang tidak terlihat olehmu…”
(QS. At-Taubah: 40)
Ayat ini menggambarkan betapa Allah memberikan perlindungan langsung kepada Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dalam situasi genting tersebut. Nabi meyakinkan sahabatnya agar tidak takut, karena mereka berada dalam perlindungan Allah.
Selain itu, peristiwa di Gua Tsur juga dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
“Abu Bakar berkata, ‘Aku berkata kepada Nabi SAW ketika berada di dalam gua, ‘Jika salah seorang dari mereka melihat ke bawah kaki mereka, niscaya mereka akan melihat kita.’ Beliau bersabda, ‘Wahai Abu Bakar, bagaimana pendapatmu tentang dua orang yang Allah menjadi yang ketiga?'”
(HR. Bukhari No. 4663)
Hadits ini memperlihatkan keyakinan dan ketawakalan Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT dalam menghadapi ancaman besar tersebut. Meskipun secara fisik mereka sangat dekat dengan bahaya, keimanan Nabi dan Abu Bakar begitu kuat sehingga mereka yakin Allah akan melindungi mereka.
Peristiwa di Jabal Tsur mengandung banyak pelajaran penting bagi umat Islam. Pertama, ini menunjukkan ketawakalan Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT. Meskipun situasi sangat berbahaya, beliau tetap tenang dan yakin bahwa Allah akan melindunginya. Ini mengajarkan kepada umat Islam untuk selalu percaya kepada Allah dalam situasi apa pun.
Kedua, persahabatan antara Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar juga menjadi contoh yang luar biasa. Abu Bakar adalah sahabat setia yang selalu mendampingi Nabi, bahkan dalam situasi yang paling berbahaya sekalipun. Keberanian dan kesetiaan Abu Bakar adalah teladan yang patut ditiru oleh umat Islam.
Ketiga, peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana Allah SWT melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman dengan cara yang tidak terduga. Kehadiran jaring laba-laba dan sarang burung di mulut gua adalah bukti kekuasaan Allah dalam memberikan pertolongan kepada Nabi-Nya.
Hingga kini, Jabal Tsur menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh para jamaah haji dan umrah. Meskipun mendaki gunung ini cukup menantang karena medannya yang terjal dan tinggi, banyak jamaah yang melakukannya untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dalam peristiwa hijrah.
Namun, penting untuk diingat bahwa tujuan utama dari ziarah ke tempat-tempat bersejarah dalam Islam bukanlah sekadar mengunjungi lokasi fisik, tetapi lebih kepada mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa yang terjadi di tempat tersebut. Ziarah ke Jabal Tsur bisa menjadi momen refleksi spiritual bagi para jamaah, mengingat pentingnya ketawakalan, kesetiaan, dan perlindungan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
Jabal Tsur adalah salah satu tempat yang sangat bersejarah bagi umat Islam, terutama dalam kaitannya dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Peristiwa yang terjadi di gunung ini mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan umat Islam. Keberanian, ketawakalan, dan persahabatan yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad dan Abu Bakar di Gua Tsur menjadi inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia. Mengunjungi Jabal Tsur bukan hanya tentang ziarah fisik, tetapi juga tentang memperkuat iman dan keteladanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.